GenPI.co Jogja - Sugeng Apriyanto, pria asal Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul yang sukses budi daya lebah klanceng.
Dia mengawali beternak lebah klanceng ini hanya iseng saja dan berniat untuk melestarikan lebahnya supaya tidak punah.
Sugeng mengungkapkan sekitar 2005 silam, pintu rumahnya ada satu koloni lebah klanceng yang madunya tidak beracun ketika dikonsumsi.
“Koloni lebah itu saya pindahkan ke bumbung (bambu). Karena saking banyaknya, dulu bisa menjadi lima bumbung,” katanya dikutip dari Youtube DNTrust, Kamis (5/5).
Sugeng rajin merawat koloni lebah klanceng tersebut, hingga akhirnya bisa berkembang cukup banyak.
Budi daya madu klanceng ini cukup mudah, yakni hanya dengan rajin menanam tanaman yang rutin berbunga ataupun tanaman buah.
“Jeruk, jambu air, rambutan, kelengkeng, durian, kami tanam agar bunganya bisa untuk konsumsi lebah,” tuturnya.
Selain itu juga rajin membersihkan sarang lebah madu klanceng dari predator seperti semut.
Sedangkan untuk pemasarannya, Sugeng lebih mengandalkan tamu yang datang ke rumahnya kemudian diberi edukasi mengenai khasiat madu klanceng.
“Saya tidak getol di media sosial atau di marketplace, tapi lebih mengandalkan orang silaturahim ke rumah dan kami beri edukasi. Jadi biar madunya yang bicara (membuktikan khasiatnya),” katanya.
Sugeng kini telah sukses budi daya lebah klanceng. Dia tak hanya menjual madunya. Namun juga bee pollen, dan edukasi ke tamu.
“Ke depan kami ingin mengembangkan ekowisata budi daya lebah madu klanceng, karena melihat potensi wisata yang ada di Gunungkidul ini,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News