Kisah Anthony Sudarsono, dari Bully hingga Jadi Juragan Kos

18 April 2022 11:00

GenPI.co Jogja - Anthony Sudarsono, seorang investor properti asal Yogyakarta yang berangkat dari keluarga pas-pasan.

Orang tuanya merantau dari Sumatera ke Yogyakarta, mengawali bisnis dari nol di kota gudeg ini. Dari kecil Anthony sudah diajarkan untuk bisa berhemat.

“Kalau mau beli apa-apa harus rusak dulu, misal handphone. Setiap kali makan pun harus sampai habis,” katanya dikutip dari Youtube Pecah Telur, Senin (18/4).

BACA JUGA:  Kisah Mantan Karyawan, Sukses Usaha Pembibitan Sayuran di Bantul

Semasa sekolah, Anthony sering dibully oleh teman-temannya. Dia di keluarga merupakan empat bersaudara, dan yang paling bodoh.

Kakak-kakaknya bisa mendapat juara, maupun jago dari olahraga.

BACA JUGA:  Kisah Pemuda Asal Gunungkidul Untung Banyak dari Ternak Jangkrik

“Di keluarga, saya dibanding-bandingin. Di luar, sama teman-teman dibully. Sejak SMA saya mikir bagaimana agar sukses,” ujarnya.

Anthony lalu mulai menjual nasi kucing. Namun dia tak menawarkan ke teman-teman di satu sekolahan.

BACA JUGA:  Untungnya Melimpah, Kisah Pria di Bantul Sukses Budidaya Anggur

“Sekolah saya cowok semua, dibully sama teman-teman. Kemudian saya tawarkan ke sekolah sebelah yang cewek semua. Dari situ untungnya banyak,” ujarnya.

Beranjak kuliah, Anthony memilih ke Malaysia karena di sana bisa lebih cepat selesai yakni hanya membutuhkan waktu selama tiga tahun saja.

Ketika kuliah pun dirinya mencoba menjual pakaian batik yang diambilnya dari Yogyakarta. Namun tak berjalan.

Dia lalu diminta orang tuanya untuk sekolah di China supaya mengetahui bagaimana cara berpikir orang-orang maju.

Anthony kemudian mendapatkan ide bisnis makanan bernama Sumo Squid di China. Ide tersebut dia kembangkan ke Indonesia.

Setelah bisnis makanan itu jalan, Anthony lalu berpikir mengenai investasi yang aman. Dia melihat 10 orang terkaya di Indonesia itu bermain di property.

Akhirnya Anthonu belajar bagaimana menjadi investor properti tanpa modal. Dia memulainya dengan berbisnis properti kos-kosan.

Kos-kosan ini dipilihnya karena lebih mudah dipromosikan sehingga roga finansial bisa cepat berputar.

Supaya kos-kosannya bisa cepat laku, Anthony pun memilih lokasi yang sudah terbukti ramai.

“Sekarang total ada 150 kamar yang terbangun dan sedang menggarap bisnis properti vila, AirBNB dan Cloud Kitchen,” ucapnya.

Anthony berpesan kepada mereka yang ingin meraih mimpinya untuk komitmen bekerja keras dalam setiap proses sampai akhir.

“Meski tidak pintar pendidikan, yang penting kerja keras dulu. Banyak orang gagal karena mereka tidak komit kerja keras sampai akhir,” ucapnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA