GenPI.co Jogja - Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Prof Edy Suandi Hamid berharap supaya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Edy mengungkapkan pemindahan ibu kota perlu perencanaan wilayah, anggaran, model struktur ibu kota dan aspek terkait lain supaya model yang dibangun bisa komprehensif.
“Ibu kota perlu dipindah ke luar Jawa. Tapi jangan tergesa-gesa,” katanya.
Hal tersebut dikatakannya dalam forum Diskusi Publik 1 "Pindah Ibu Kota Negara di Mata Cendekiawan Yogya" secara virtual di Yogyakarta, Selasa (1/3).
Edy mengatakan jangan sampai rencana ini dilakukan seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pembangunan kereta cepat tersebut dilakukan tergesa-gesa, minim perencanaan dan anggaran yang tidak cermat.
Menurut Edy, biaya pemindahan IKN itu minim membutuhkan anggara sebesar Rp466 triliun.
Besaran itu bisa mengalami pembengkakan berlipat seperti kasus pembangunan kereta api cepat.
“Kita menghadapi masalah baru yang serius, kalau itu terjadi,” ujarnya.
Pemindahan IKN ini memang memiliki alasan yang kuat. Namun mengenai kapan dan di mana, supaya tidak tergesa-gesa ditetapkan.
“Jangan jadi keputusan politik ceroboh," ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News