GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengalami 24 kali gempa guguran pada Kamis (20/1).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan 24 gempa guguran itu dengan amplitudo 3-32 mm, dan durasi 28-104 detik.
Aktivitas tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Dalam periode itu pula tercatat 5 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 2-4 mm, S-P 0.4-0.6 detik, serta durasi 5-6 detik.
Sedangkan untuk pengamatan secara visual, Gunung Merapi terlihat berkabut dan asam kawah tidak terlihat.
Adapun untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News