GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengalami 38 kali gempa guguran pada Senin (3/1) pagi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan 38 gempa guguran itu dengan amplitudo 4-9 mm, dan durasi 27.8-141 detik.
Aktivitas tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Dalam periode itu pula tercatat satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan durasi 18.4 detik.
Kemudian 4 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.4-0.6 detik, serta durasi 5.4-7.2 detik.
Adapun untuk tingkat aktivitas saat ini masih di level III atau Siaga.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Selain itu juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News