GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengalami 30 kali gempa guguran pada Minggu (2/1) pagi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan 30 gempa guguran tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Sebanyak 30 gempa guguran itu dengan amplitudo 3-15 mm, dan durasi 24.4-138.8 detik.
Dalam periode itu pula terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6 mm, dan durasi 24.7 detik.
Tercatat pula 1 gempa hybrid dengan amplitudo 17 mm, S-P 0.48 detik, dan durasi 8.6 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara serta barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News