GenPI.co Jogja - Kabupaten Kulon Progo menjadi daerah yang paling banyak bencana tanah longsor selama 2021 dengan 145 kejadian.
Kemudian, disusul Bantul dengan 100 kejadian, Gunungkidul 48 kejadian, Kota Yogyakarta 26 kejadian, dan Sleman 19 kejadian.
Hal itu diungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (r), Biwara Yuswantana saat konferensi pers di Kantor BPBD DIY, Kamis (30/12).
“Tanah longsor menjadi kejadian bencana yang tertinggi selama 2021 di DIY,” katanya seperti dilansir Antara, Kamis.
Biwara mengatakan, titik kejadian tanah longsor tersebut sesuai data zona rawan bencana.
Hal tersebut dipetakan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY Tahun 2019- 2039.
Ia juga menyebutkan, pihaknya selalu mengamati secara detail wilayah berpotensi longsor berdasarkan dinamika geografis wilayah.
“Kawasan rawan bencana longsor di Bantul masih ada Dlingo, Imogiri, Piyungan, Pleret,” tuturnya.
Karena itu, pihaknya serta pemerintah daerah telah memindahkan warga terdampak longsor ke daerah aman.
“Pemda membangun rumah beberapa warga yang terkena longsor di Gedangsari, Gunungkidul untuk menjauhi kawasan longsor,” ucapnya.
Selain longsor, peristiwa bencana selama 2021 yaitu gempa bumi di posisi kedua dengan 217 kejadian dengan 203 tidak terasa.
Kemudian angin kencang dengan 148 kali, kebakaran pemukiman 155 kali, banjir 11 kali, banjir lahar hujan 3 kali.
Lalu, letusan gunung api dua kali dan satu kali pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2020.
“Karena pandemi COVID-19 belum selesai, kami hitung satu kejadian hingga saat ini,” pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News