GenPI.co Jogja - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pernah memiliki lembaga konsultan yang dibentuk khusus untuk mengatasi kenakalan anak.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X merespons kasus klitih yang kini tengah viral di media sosial.
Namun, dalam praktik kerjanya, lembaga tersebut perlu pendekatan kepada orang tua hingga sanak saudara pelaku kenakalan yang butuh biaya mahal.
“Pada waktu itu mereka butuh biaya Rp3 juta sampai Rp4 juta untuk menangani satu keluarga. Itu masih terlalu mahal dan kita cari yang lain,” ujarnya seperti dilansir Antara, Kamis (30/12).
Sri Sultan mengatakan, Pemda DIY juga telah melakukan berbagai pembinaan kepada pelaku klitih di bawah umur, tapi menemui tantangan di lapangan.
Berkaca dari hal tersebut, Sri Sultan menilai perlu upaya lebih efektif mengurangi munculnya kenakalan anak.
“Mungkin kita bisa bicara lebih jauh, kita bisa masuk ke ruang-ruang mereka,” pungkasnya.
Sri Sultan juga menilai, dalam menangani kasus kenakalan anak memerlukan pendekatan kepada keluarga pelaku.
“Jadi kita kumpulkan keluarga pelaku untuk diberikan pemahaman dengan dialog. Memang tidak mudah kalau satu keluarga saja, kalau sepuluh orang pelaku berarti butuh sepuluh keluarga,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News