GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat terjadi 43 kali gempa guguran pada aktivitas Merapi, Rabu (29/12) pagi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida menyebut aktivitas tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Rabu (29/12).
Selain itu, juga satu kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P 0,3 detik, dan durasi 9,3 detik.
Adapun tingkat aktivitas saat ini masih di level III atau Siaga.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat supaya mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News