GenPI.co Jogja - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar Evaluasi Program Kursus dan Pelatihan dan Pemberian Apresiasi Tahun 2021 di Yogyakarta, Kamis (16/12) malam.
Dalam acara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto meminta lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bisa selaras dengan kebutuhan industri.
“Kami ingin semua perguruan tinggi vokasi, baik sekolah menengah kejuruan (SMK) atau LKP bisa selaras. Sebisa mungkin ‘menikah’ dengan industri,” ujarnya, seperti melansir Antara, Jumat (17/12).
Menurut Wikan, penyelarasan terhadap industri harus melekat pada setiap LKP di seluruh Indonesia, seperti halnya SMK dan perguruan tinggi vokasi.
Dengan begitu, lulusan pendidikan nonformal juga akan dibutuhkan dunia industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
“Lulusan pendidikan nonformal memiliki banyak sekali kesempatan untuk berkiprah dalam dunia kerja,” tuturnya.
Wikan optimistis, bila industri dan LKP sudah selaras, maka SDM yang terserap di industri di Tanah Air juga semakin meningkat dalam waktu singkat.
Pada 2021, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) berhasil melahirkan sekitar 50.000 lulusan KKP yang terserap industri.
Sedangkan, Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) melahirkan 16.000 kewirausahaan.
“Bayangkan, dalam waktu beberapa bulan industri bisa menyerap langsung SDM yang tadinya kurang berdaya,” imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga mendorong LKP untuk meningkatkan kualitas pelatihan dengan memberikan penghargaan kepada puluhan LKP termasuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK).
“Penghargaan ini merupakan bagian untuk memotivasi agar tahun depan bisa lebih hebat,” pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News