GenPI.co Jogja - Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bukhori Muslim, memberi saran kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan putra-putrinya ke pondok pesantren.
Menurut Bukhori, masyarakat harus memilih pondok pesantren yang terbuka dengan lingkungan sekitar.
“Terkadang, masyarakat tidak mengetahui aktivitas yang ada di dalam pesantren, sehingga tertutup sekali,” katanya seperti dilansir Antara, Selasa (14/12).
Karena itu, sebelum mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren, para orang tua disarankan perlu mengetahui berbagai aktivitas hingga kurikulumnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat bisa memilih pesantren yang sudah dikenal masyarakat di lingkungan sekitar.
Menurut Bukhori, masyarakat juga bisa melihat latar belakang pendidikan dan sosok pengasuh, kiai atau ustadz yang mengampu.
“Saran ini merupakan harapan agar orang tua bisa memilih pendidikan pesantren untuknya dengan tepat,” katanya.
Tentang munculnya kekerasan seksual di salah satu pesantren di Bandung, Jawa Barat, Bukhori juga angkat bicara.
Bukhori mengharapkan masyarakat tidak menggeneralisasi kondisi seluruh pesantren maupun pendidikan agama berbasis asrama lainnya di Indonesia.
“InsyaAllah, kalau pesantren di Yogyakarta selama ini berjalan dengan baik dan mudah-mudahan tidak ada masalah ke depannya,” katanya.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk bisa menerima informasi dengan arif dan bijaksana.
“Masyarakat harus menerima informasi dengan utuh tanpa ada informasi yang dipolitisasi,” ujarnya.
Selain itu, Kemenag RI mengeluarkan izin operasional pesantren yang dapat memastikan jika pondok pesantren tersebut memiliki kredibilitas dan tepat untuk dipilih.
“Tak kalah pentingnya, masyarakat bisa memilih pesantren yang tidak berseberangan dengan pemerintah dan punya izin operasional,” pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News