GenPI.co Jogja - Gunung Merapi mengeluarkan lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer pada Selasa (14/12) pagi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya.
“Teramati guguran lava pijar 5 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter,” katanya dalam keterangannya, Selasa (14/12).
Guguran lava pijar itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Selasa (14/12).
Dalam periode itu pula tercatat 47 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm, dan durasi 28.2-139 detik.
Kemudian gempa hybrid atau fase banyak sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3 mm, S-P selama 0,5 detik, dan durasi 7.4-7.5 detik.
Di samping itu tercatat pula gempa vulkanik dangkal sebanyak 1 kali dengan amplitudo 36 mm, dan durasi 8,8 detik.
Adapun untuk tingkat bahaya saat ini masih di level III atau Siaga.
Hanik mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan aktivitas di daerah bahaya radius lima kilometer dari puncak.
Hanik mengatakan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan serta barat daya.
“Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News