Intensitas Hujan di Merapi Meningkat, Warga Diminta untuk Waspada

11 Desember 2021 10:00

GenPI.co Jogja - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, pekan ini, dari pengamatan di Pos Babadan pada 9 Desember 2021, terjadi intensitas curah hujan di puncak Merapi sebesar 53 mm per jam selama 80 menit.

“Penambahan aliran dan lahar terjadi di Sungai Gendol, Boyong, dan Pabelan,” katanya melansir Antara, Sabtu (11/12).

Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi ada di Level 3 atau siaga.

BACA JUGA:  Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Lava, Jarak 2 Kilometer

Dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Bebeng, hingga Putih dan masyarakat harus waspada. 

“Jika terjadi letusan, lompatan material vulkanik dari Gunung Merapi bisa menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Merapi Keluarkan Awan Panas pada Kamis Sore, Jarak 2,2 Km

Selain itu, berdasarkan hasil analisis morfologi foto udara yang diambil dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, serta Babadan-2 pada 8 Desember, terjadi perubahan kubah lava Gunung Merapi.

Menurut Hanik, kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi tumbuh dengan volume mencapai 3.007.000 meter kubik.

BACA JUGA:  Aktivitas Merapi Tinggi, Banjir Lahar Dingin Ancam Warga Yogya

Volume tersebut lebih besar dibanding dengan volume kubah lava di bagian barat daya gunung yang mencapai 1.629.000 meter kubik.

“Volume kubah lava tengah dan kubah lava bagian barat daya membesar,” katanya.

Padahal, pada periode 26 November - 2 Desember 2021, volume kubah lava tengah Merapi masih sebesar 2.948.000 meter kubik dan kbuh barat daya sebesar 1.615.000 meter kubik.

Hanik juga mengatakan, pengamatan yang dilakukan pada periode 3 - 9 Desember 2021, Merapi mengeluarkan empat kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.200 meter ke arah Kali Bebeng.

Selain itu, Merapi juga mengalami aktivitas kegempaan sebanyak empat kali gempa awan panas guguran (AP), delapan kali gempa vulkanik dangkal (VTB).

Lalu, sebanyak 55 kali gempa fase banyak (MP), 1.020 kali gempa guguran (RF), 25 kali gempa hembusan (DG), dan 10 kali gempa tektonik (TT).

“Intensitas kegempaan di minggu ini lebih tinggi,” ujarnya.

Sedangkan perubahan bentuk gunung yang dipantau dengan EDM di pekan ini mengalami pemendekan jarak sebesar 0,5 cm per hari. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA