GenPI.co Jogja - Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti mengatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi munculnya banjir saat musim hujan.
“Ada tiga langkah yang akan kami lakukan. Seperti perbaikan saluran air hujan (SAH) dan membersihkan lumpur atau endapan,” kata Umi, melansir Antara, Kamis (9/12).
Umi mengatakan, pihaknya sedang melakukan perbaikan SAH di sepanjang Jalan Wahidin Sudiro Husodo.
“Saluran air hujan sering tersumbat karena sudah usia tua. Kami juga sudah menggantinya dengan box culvert,” ujarnya.
Saat ini, DPUPKP Kota Yogyakarta sedang memperbaiki SAH di kawasan Terban menggunakan anggaran perubahan 2021.
“Karena menggunakan anggaran perubahan, pekerjaan juga dilaksanakan jelang akhir tahun. Namun, pekerjaan harus sudah selesai di bulan ini,” tuturnya.
Selain saluran air hujan, DPUPKP Kota Yogyakarta juga menambah sumur peresapan air hujan (SPAH).
Menurut Umi, SPAH ditambahkan di SAH yang sudah ada untuk menambah kapasitas saluran di lokasi yang sering terjadi genangan.
“Menambah SPAH ini bertujuan untuk mengurangi potensi genangan dan mendukung konservasi air tanah,” ujarnya.
Di Jalan Pamularsih, Kecamatan Wirobrajan terdapat penambahan SPAH pada saluran resapan sebanyak 30 titik.
SPAH di tempat itu memiliki lebar 90 cm dengan kedalaman 3-4 meter dan memiliki jarak 10-15 meter.
“Sejak 2012, kami sudah melakukan program penambahan SPAH di drainase,” katanya.
Walau begitu, di lingkungan padat yang ada di bantaran sungai, ancaman banjir dan genangan air belum dapat diatasi.
“Seperti di Klitren di sepanjang Sungai Manunggal, punya badan sungai menyempit. Tapi kami tetap mengupayakan walau permasalahannya cukup sulit,” imbuhnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News