GenPI.co Jogja - Christopher Farrel Millenio Kusumo, lahir di Yogyakarta pada 1 Januari 2000 silam. Ia saat diusia 18 tahun sudah bekerja di raksasa teknologi Google.
Farrel mengungkapkan kisahnya menyukai dunia teknologi ini berawal saat dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama pada 2014-2015.
Farrel mengatakan saat SMP dirinya sudah menjadi seorang gamers yang mempunyai penghasilan.
“Dari situ, saya penasaran bagaimana caranya membuat game,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (8/12).
Rasa penasarannya semakin tinggi terhadap AI tepatnya Machine Learning. Sebab, setiap kali bermain game, dirinya sering menemui “musuh” bot (program computer).
Lalu saat libur semester pada 2017, ia kemudian menemukan ide membuat temuan teknologi.
Ide ini muncul hanya karena dirinya ingin download game berukuran 30 GB, sedangkan kuota yang ia punya hanya 5-6 GB.
“Saya cari file yang sudah dikompres, tapi masalahnya ukurannya sama,” ujarnya.
Farrel kemudian melakukan riset mengenai Machine Learning dan AI untuk kompresi data.
Ia yang saat itu masih menjadi siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta itu lalu mengikuti ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR).
Farrel menemukan algoritma dengan core yang baru yang digabungkan dengan sudut pandang ilmu lain. Ia lalu mengikuti berbagai perlombaan.
Namun 11 kali mengikuti lomba karya ilmial, karya Farrel ditolak. Hingga akhirnya Google menemukan inovasinya.
Farrel diundang ke markas Google di Mountain View, California, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2017. Ia lalu diminta mempresentasikan algoritma core temuannya itu.
“Banyak yang tertarik,” tuturnya.
Google kemudian memintanya untuk bergabung mengerjakan sebuah proyek selama enam sampai tujuh bulan.
“Saya kerja dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi. Untuk pagi sampai siang, saya sekolah,” kata dia.
Farrel bekerja sama dengan Google untuk mengembangkan algoritma khusus kompresi Google Photos. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News