GenPI.co Jogja - Gunung Merapi mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer pada Rabu (8/12) pagi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya.
Aktivitas vulkanik itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Dalam periode pengamatan itu juga tercatat 41 gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm, dan durasi 15,3-124,9 detik.
Kemudian gempa hembusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm, dan durasi 20,4 detik.
Selain itu juga tercatat 11 gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-22 mm, S-P 0.2-0.9 detik, serta durasi 4,9-10 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Selain itu juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Hanik mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Untuk penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News