Berambisi Jadikan Bantul Sebagai Smart City, Ini Strategi Bupati

07 Desember 2021 16:30

GenPI.co Jogja - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pembangunan wilayah dengan pendekatan smart city.

Menurut Halim, pendekatan tersebut untuk mendukung pembangunan tata kelola pemerintahan dan pelayanan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

“Kami ingin mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam tata kelola pemerintahan Bantul dan pelayanan publik,” kata Halim mengutip laman Pemkab Bantul, Selasa (7/12).

BACA JUGA:  Ringankan Beban Masyarakat Lumajang, Bantul Lepas Relawan FPRB

Hal itu Halim katakan saat kegiatan Evaluasi Implementasi Program Smart City tahun 2021 secara virtual, bertempat di Ruang Mandala Saba Pracima, Komplek Parasamya, Selasa.

Apalagi, menurut Halim, Bantul merupakan salah satu kabupaten industri kreatif griya terkuat di Indonesia.

BACA JUGA:  Bupati Bantul: Kalau Desa Sejahtera, Otomatis Kabupaten Sejahtera

Selain itu, Bantul juga dianugerahi kekayaan alam dan objek wisata yang memperoleh Anugerah Pesona Indonesia.

“Berdasarkan hal ini, kami ingin menguatkan pembangunan Kabupaten Bantul lewat pendekatan smart city,” tuturnya.

BACA JUGA:  Wabup Bantul: Bantul Jadi Daerah Kondusif Selama Masa Pandemi

Meski demikian, menurut Bupati Halim, pelaksanaan program smart city di masing-masing bidang memiliki tantangan tersendiri.

Halim pun mengungkapkan beberapa program smart city yang belum berjalan karena refocusing program dan beberapa aplikasi yang dalam proses pembuatan.

“Tidak berjalan karena proses pembangunan beberapa aplikasi ataupun terkena refocusing karena dampak dari pandemi,” terangnya.

Untuk mendukung pengembangan smart city, menurut Halim perlu sumber daya manusia yang unggul dan berkompetensi.

“Apa yang kita lakukan di Kabupaten Bantul ini, harus bisa menjamin keberlangsungannya sampai kapanpun,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan kapasitas SDM tersebut dengan menempatkan pegawai ASN dan Non ASN sesuai dengan keahliannya.

Kemudian, mengadakan bimbingan teknis dan pelatihan, serta menambahkan tenaga programmer di setiap OPD untuk mendukung program smart city.

“Karena itu, di dalam RPJMD Tahun 2021-2026, komitmen Pemkab Bantul jika smart city merupakan kewajiban karena tuntutan masyarakat terhadap perbaikan layanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efisien, efektif, dan akuntabel,” jelasnya.

Halim optimistis jika program smart city akan terus berkembang, karena program ini merupakan tuntutan masyarakat di era digital untuk kemudahan dalam bidang pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintah.

“Saya rasa tuntutan masyarakat untuk smart city akan memaksa Pemkab Bantul untuk menyempurnakan smart sistem dari segala aspek,” tutupnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA