GenPI.co Jogja - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengimbau para pemilik toko oleh-oleh untuk menolak bus pariwisata yang belum melaksanakan pengecekan di Terminal Giwangan.
Menurut Heroe, permintaannya tersebut untuk mengendalikan kasus COVID-19 lewat aturan one gate system.
“Kami berharap toko oleh-oleh berkomitmen tidak menerima bus pariwisata yang belum masuk Giwangan,” katanya melansir Antara, Jumat (3/12).
Heroe mengungkapkan, imbauan tersebut merupakan strategi berlapis dalam menghadapi PPKM Level 3 di libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Selain itu, dirinya menduga masih terdapat bus pariwisata yang tidak patuh terhadap kebijakan one gate system.
Mereka diketahui tidak memiliki stiker lolos verifikasi dan langsung menuju toko oleh-oleh.
“Masih ditemukan hal semacam itu,” kata Heroe yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta ini.
Heroe juga mengungkapkan, masih ada juga bus pariwisata yang hanya menurunkan penumpang di Malioboro, lalu memarkirkan bus di tempat lain, setelah itu menjemput lagi wisatawan.
“Wisatawan harus sudah divaksin dan dalam kondisi sehat. Pulang pun juga sehat,” katanya.
Tak hanya toko oleh-oleh, pihaknya juga akan menyasar hotel untuk mendukung aturan one gate system.
Pihaknya juga berencana akan melakukan pengambilan sampel secara acak ke para wisatawan untuk mengendalikan kasus di libur akhir tahun.
Heroe tetap optimistis terhadap potensi peningkatan wisatawan meski ada penerapan PPKM Level 3 saat libur akhir tahun.
“Saat ini ada varian baru virus corona, Omicron. Jadi, antisipasi itu penting walaupun sarana dan prasarana kesehatan kini sudah siap,” tutupnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News