GenPI.co Jogja - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengungkapkan, pihaknya baru saja meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) untuk mempercepat penurunan hingga zero stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut Hasto, program Dashat tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo yang meminta percepatan penurunan stunting mencapai 14 persen di 2024.
“Waktu tinggal 2,5 tahun sehingga kita harus bekerja cepat dalam rangka untuk merespon stunting itu,” kata Hasto melansir Antara, Kamis (2/12).
Hasto mengimbau, pihak yang terlibat dalam program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus menaruh perhatian lebih dan bekerja ekstra keras demi mencegah lahirnya anak dengan kondisi stunting.
Program 1.000 HPK merupakan program yang dihitung sejak sel telur dan sel sperma bertemu hingga anak berusia dua tahun.
Di periode itu, ibu harus dipastikan mendapatkan gizi yang cukup lewat makanan yang mengandung protein hewani untuk menangani stunting.
Hasto menuturkan, untuk makanan dengan protein hewani tidak perlu mengeluarkan biaya berlebihan.
Ibu hamil bisa mendapatkan manfaatnya di dalam telur dan ikan yang cukup memenuhi kebutuhan protein hewani.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin mengatakan, peluncuran Dashat merupakan amanah dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
“Tugas dan tanggung jawab BKKBN yang begitu besar tidak mungkin BKKBN bekerja sendiri dan ini perlu dukungan dari semua pihak dan juga mitra-mitra kami untuk bersama-sama,” katanya.
Shodiqin juga menyatakan, jumlah keseluruhan stunting di DIY berhasil turun sekitar 12 persen.
Sedangkan total tim pendamping keluarga yang diturunkan sekitar 1.825 tim.
Shodiqin berharap program Dashat di daerah itu bisa menjadi pilot project untuk daerah lain yang ingin menurunkan angka stunting. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News