Waduh, 1.708 Anak di Kota Yogyakarta Alami Stunting

30 November 2021 18:00

GenPI.co Jogja - Sebanyak 10,3 persen atau 1.708 balita di Kota Yogyakarta mengalami stunting.

Angka tersebut berdasar data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya mempunyai program berupa Dapur Balita selama masa pandemi ini untuk menekan angka stunting.

BACA JUGA:  BMKG: Sebagian Wilayah di Yogyakarta Hujan Ringan

Heroe mengungkapkan Dapur Balita ini telah diadaptasi oleh BKKBN DIY yang diluncurkannya berupa Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Program Dahsat ini baru diluncurkan di Yogyakarta pada Selasa (30/11) untuk mempercepat capaian target penurunan angka stunting.

BACA JUGA:  Wawali Yogya Ajak Warga Eksplorasi Seni untuk Menghidupi

Menurut Heroe, kegiatan Dapur Balita ini tumbuh dari gotong royong masyarakat untuk memastikan kebutuhan gizi anak tercukupi saat masa pandemi.

“Karena mungkin ada penurunan kualitas gizi karena keluarga yang kehilangan pekerjaan, dan lainnya,” katanya, Selasa (30/11).

BACA JUGA:  Jaga Kebudayaan, Pemkot Yogya Gencarkan Gendas Luwes di Sekolah

Heroe menyebut Dapur Balita di wilayahnya dikelola oleh Tim Penggerak PKK.

Setidaknya saat ini sudah berjalan di 125 titik, namun belum merata di 46 Kampung keluarga Berkualitas (KB) di wilayahnya.

Heroe mengatakan program Dahsat ini pun perlu didukung agar penanganan stunting bisa lebih optimal.

“Anak hingga usia 21 tahun harus memperoleh perhatian terkait pemenuhan gizi agar tumbuh kembangnya baik,” ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA