GenPI.co Jogja - Gunung Merapi teramati 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,8 kilometer pada Senin (29/11) pagi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan guguran lava pijar itu ke arah barat daya.
Aktivitas vulkanik tersebut tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Dalam periode itu, tercatat pula 46 gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 14 mm, dan durasi 36 hingga 168 detik.
Kemudian 5 hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan memiliki durasi 10 sampai 16 detik.
Lalu untuk gempa hybrid atau fase banyak tercatat 3 kali dengan amplitudo 3 mm, dan durasi 6 hingga 7 detik.
Selain itu juga tercatat1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 mm, dan durasi 132 detik.
Hanik mengatakan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara serta barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Di samping itu juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News