Kasus Positif COVID-19 Tambah 36 Orang, Bupati Bantul: Semua OTG

27 November 2021 22:00

GenPI.co Jogja - Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bantul menyatakan, hingga Jumat (26/11), terjadi penambahan 36 kasus positif COVID-19 dan menambah total kasus sebanyak 57.333 orang.

Menyikapi hal itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengaku tidak khawatir karena dalam penambahan kasus terbaru, semua pasien terkonfirmasi tidak memiliki gejala dan akan segera pulih.

“Saya tidak terlalu khawatir, semua paparan COVID-19 yang terakhir ini adalah tanpa gejala, semuanya tanpa gejala, tidak ditemukan kasus positif yang bergejala sedang apalagi berat,” ujarnya di Bantul, Sabtu (27/11).

BACA JUGA:  Kasus COVID-19 di Bantul Tambah 14, Kasus Aktif jadi 92 Orang

Menurutnya, pasien dengan gejala ringan tidak perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus.

Mereka, lanjutnya, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah, memakan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.

BACA JUGA:  Mantul, Bantul Raih Penghargaan Penanganan Kasus COVID-19 Terbaik

“Itu semua kasus begitu, mungkin ini semua efektivitas vaksinasi. Vaksinasi sudah bekerja dengan baik, manfaat vaksin itu sudah bekerja dengan baik di dalam tubuh sehingga paparan COVID-19 yang terbaru ini semuanya tanpa gejala,” tuturnya.

Karena itu dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap peningkatan kasus dalam beberapa hari belakangan ini.

BACA JUGA:  Bertambah Lagi, 36 Orang Terkonfirmasi Positf COVID-19 di Bantul

Namun, Abdul tetap mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan dan taat protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Jangan khawatir hal ini, hanya saja paparannya sejauh mungkin ya harus dicegah, tapi sampai hari ini tidak pernah dilaporkan klaster-klaster baru ini yang terpapar bergejala sedang apalagi berat. Tidak ada, semuanya OTG (orang tanpa gejala),” ucapnya.

Dia juga menekankan, hal terpenting dilakukan pihaknya yaitu vaksinasi yang akan terus dilanjutkan hingga mencapai 100 persen.

"Tidak perlu terlalu dikhawatirkan, setidaknya sampai hari ini banyak kasus-kasus baru itu tanpa gejala, dan sikap Pak Gubernur DIY juga seperti itu," katanya.

Menurutnya, vaksinasi merupakan perisai diri dari penularan COVID-19 di dalam, sedangkan perisai dari luar yaitu taat protokol kesehatan dengan memakai masker.

"Tidak perlu lalu kita mengambil keputusan semua sekolah ditutup gara-gara klaster itu tidak, kita jalan terus. Yang menjadi klaster saja yang ditutup karena kalau kita terus menerus maju-mundur maju-mundur ini kan juga susah," tutupnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA