GenPI.co Jogja - Pakar Iklim dan Bencana UGM Emilya Nurjani menyebut kebijakan pemerintah yang akan mengosongkan waduk dan bendungan untuk menghadapi fenomena La Nina tak akan efektif.
Sebab saat ini kondisi waduk dan bendungan di Indonesia ketinggiannya sudah di titik terendah, kecuali waduk-waduk besar.
Emilya mengatakan akan lebih efektif mengurangi volumenya setiap kejadian hujan.
“Jadi dihitung volume angka aman yang perlu dipertahankan,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis (25/11).
Emilya mengungkapkan begitu hujan tinggi maka pintu waduk harus dibuka;
“Volume dikurangi sedikit demi sedikit menyesuaikan hujan yang masuk,” tuturnya.
Dampak yang dirasakan adanya La Nina ini yaitu hujan yang cukup tinggi bahkan di beberapa tempat menghasilkan hujan ekstrem di atas 100 mm per hari.
Akibat dari peristiwa itu bisa menimbulkan beberapa bencana antara lain banjir, longsor yang biasa disebut sebagai bencana Hidrometeorologis.
Emilya menyebut diperkirakan hampir semua wilayah Indonesia terkena dampak La Nina.
Namun untuk tingkat risikonya tidak sama.
Bila terjadi siklon maka mempunyai potensi dampak hingga wilayah 500 km dari pusat siklon dan karena siklon terbentuk di lautan, dampak langsung memang bagi wilayah pesisir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News