GenPI.co Jogja - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan, pihaknya berencana menambah alat sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di kawasan Bukit Menoreh yang menjadi zona merah.
Berdasarkan data BPBD Kulon Progo, lima kecamatan di Bukit Menoreh, yaitu Kalibawang, Girimulyo, Samigaluh, Kokap, dan sebagian Pengasih jadi langganan bencana tanah longsor tiap tahun.
“Saat ini, jumlah sistem peringatan dini yang sudah terpasang di lima kecamatan tersebut sebanyak 17 unit yang tersebar di 17 titik lokasi dengan potensi bencana tanah longsor,” ungkapnya, Rabu (24/11).
Dirinya mengatakan 17 EWS itu ada enam di Desa Ngargosari, Banjarsari, Kebonharjo, Purwoharjo, Pagerharjo dan Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh.
Lalu, empat EWS ada di Desa Hargotirto, Hargowilis, Kalirejo dan Hargomulyo, Kecamatan Kokap.
Kemudian, tiga EWS di Desa Giripurwo, Jatimulyo dan Purwosari, Kecamatan Girimulyo.
Ada tiga EWS di Desa Banjarsari dengan dua EWS dan satu EWS di Banjaroya, Kecamatan Kalibawang.
Terakhir, satu EWS di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih.
“Ada tiga EWS sisanya masih kami simpan sebagai cadangan di kantor BPBD Kulon Progo. Nanti akan dipasang apabila ada desa yang memerlukan. Seluruh EWS yang telah terpasang tersebut masih aktif,” imbuhnya.
Pada Senin (22/11), ada 19 titik longsor di kawasan Bukit Menoreh akibat hujan deras.
Sebelumnya, dua titik lokasi di Kecamatan Girimulyo tertutup jalan, salah satunya menutup jalan menuju objek wisata Kedung Pedut. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News