GenPI.co Jogja - Pakar Iklim dan Bencana UGM Emilya Nurjani mengatakan wilayah yang rawan terjadi banjir dan longsor sudah seharusnya melakukan mitigasi saat BMKG mengeluarkan prediksi terjadinya La Nina.
Penduduk di lokasi rawan bencana harus telah melakukan evakuasi ke tempat aman yang disediakan pemerintah setempat saat curah hujan tinggi.
Emilya mengungkapkan perlu juga adanya ronda malam untuk mengantisipasi dampak bencana banjir dan longsor.
“Perlu ronda malam, sehingga ketika ada potensi banjir dan longsor bisa cepat diketahui,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/11).
Sedangkan untuk wilayah yang sudah ada early warning system (EWS) atau peringatan dini, tinggal memantau alat tersebut.
“Kalau wilayah yang sudah ada alarm bencana longsor, ikuti saja bunyi sirine bencananya,” tuturnya.
Fenomena La Nina ini berupa peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian barat.
Dampaknya yakni pergerakan massa di kawasan tersebut termasuk Indonesia dan Asia Tenggara dengan membawa banyak uap yang menghasilkan hujan dengan intensitas yang lebih tinggi.
Indonesia saat ini sedang musim hujan. Adanya La Nina menyebabkan peningkatan peluang terjadinya hujan cukup tinggi.
Indonesia diprediksi akan menghadapi La Nina sehingga akan berdampak bagi bencana banjir dan tanah longsor menjelang akhir tahun ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News