Perluas RS Pratama, Pemkot Yogya Beri 3 Pilihan ke Pedagang Pasar

24 November 2021 07:30

GenPI.co Jogja - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menawarkan tiga pilihan kepada pedagang Pasar Ciptomulyo yang akan terdampak pengembangan dan perluasan Rumah Sakit Pratama Yogyakarta.

Pilihan pertama yaitu menempatkan sebagian pedagang ke Pasar Sentul, karena Pemerintah Kota Yogyakarta akan menata pasar itu.

“Bangunan Pasar Sentul akan direvitalisasi menjadi bangunan baru bertingkat sehingga mampu menampung lebih banyak pedagang,” katanya, Selasa (23/11).

BACA JUGA:  UMK Naik 4,08 Persen, Wawali Yogyakarta Sebut Sudah Seimbang

Namun, pedagang Pasar Ciptomulyo harus menyesuaikan jenis dagangan, tidak dapat berjualan material bangunan seperti sebelumnya.

Pilihan kedua yaitu sebagian pedagang tetap menempati lokasi yang ada saat ini.

BACA JUGA:  Wawali Yogyakarta Ajak Masyarakat Populerkan Lagi Bersepeda

Namun, kemungkinan ada beberapa kendala seperti desain bangunan yang lebih rumit karena harus bisa digunakan untuk lokasi parkir, pengembangan bangunan rumah sakit, dan fasilitas untuk pedagang pasar.

“Sedangkan pilihan terakhir adalah menyiapkan alternatif lainnya yang mungkin bisa menjadi masukan dan kajian kami ke depan,” tuturnya.

BACA JUGA:  Perluas Layanan, RS Pratama Gunakan Lahan Pasar Ciptomulyoa

Menurut Heroe, perluasan bangunan rumah sakit sangat diperlukan karena lahan parkir masuk ke dalam syarat proses akreditasi rumah sakit.

“Titik lemah RS Pratama setiap kali dilakukan akreditasi adalah pada lahan parkir. Makanya, direkomendasikan untuk penambahan kapasitas karena layanan rumah sakit pun semakin banyak,” katanya.

Perluasan bangunan dan lahan parkir itu akan mendukung RS Pratama naik kelas dari rumah sakit tipe D ke tipe C.

“Kami pun sudah mendapat kekancingan dari Keraton Yogyakarta sejak Oktober 2020 terkait penggunaan lahan Pasar Ciptomulyo untuk kebutuhan pengembangan rumah sakit,” ungkapnya.

Meski begitu, realisasi perluasan dan penambahan lahan parkir rumah sakit harus melalui proses penyusunan detail engineering design (DED) pada 2022.

“Jadi paling cepat baru bisa direalisasikan 2024. Itu pun jika ada anggaran yang bisa digunakan yaitu dari dana alokasi khusus (DAK),” tuturnya.

Karena itu, Heroe memastikan, para pedagang masih tetap bisa beraktivitas di pasar sembari bersiap jika nanti ada penataan. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA