GenPI.co Jogja - Gunung Merapi mengalami 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer pada Jumat (19/11) pagi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan lava pijar itu tercatat pada pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
“Teramati 3 kali jarak luncur maksimum 1.000 meter,” katanya, Jumat (19/11).
Dalam periode itu tercatat pula 30 gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 14 mm, dan durasi 51,8 sampai 148,8 detik.
Selain itu juga 10 hembusan dengan amplitudo 2 hingga 5 mm, dan durasi 15,9 sampai 30,3 detik.
Lalu juga hybrid atau fase banyak dengan jumlah 3 kali, amplitudo 2 hingga 3 mm, dan memiliki durasi 8 hingga 9,4 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
“Waspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News