GenPI.co Jogja - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menilai literasi saat ini dianggap sepele, karena mudahnya masyarakat termakan isu hoaks.
“Literasi ini bukan masalah yang sepele. Karena gara-gara rendahnya indeks literasi kita, kita menjadi bangsa yang mudah tersulut oleh hoaks, mudah salah paham atau mengikuti paham yang salah,” ujarnya, melansir Antara, Selasa (16/11).
Dalam acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul, Senin (16/11), Abdul Halim meminta budaya literasi jadi gerakan nasional untuk menangkal isu hoax.
“Mengingat demikian dahsyatnya dampak rendahnya literasi terhadap kehidupan kita, maka mau tidak mau literasi ini harus menjadi gerakan nasional gerakan kita bersama,” tuturnya.
Karena itu, Abdul Halim meminta acara bertema “Penguatan Sisi Hulu Guna Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat” itu dapat menggerakkan minat baca masyarakat.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad, Syarif Bando mengatakan, literasi jadi faktor penentu dalam membangun masyarakat unggul.
Karena itu, literasi kuat membuat masyarakat jadi lebih produktif dan bermanfaat untuk sosial, ekonomi, dan kesejahteraan.
Menurutnya, masalah literasi ada pada keseimbangan jumlah penduduk dan buku yang ada.
Untuk itu, tugas mencerdaskan masyarakat jadi tanggung jawab bersama.
“Kita tidak bisa terusmenerus menyalahkan masyarakat yang ada di pedesaan, masalah kita bukan pada budaya bacanya, tetapi masalah jumlah rasio antara jumlah penduduk dengan buku. Hasil sensus yang kami lakukan dua tahun terakhir, rata-rata satu buku ditunggu 90 orang,” pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News