GenPI.co Jogja - Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengimbau masyarakat waspada penularan demam berdarah dengue (DBD).
Dia mengatakan, pada masa perubahan musim kemarau ke musim hujan, perkembangan nyamuk sangat cepat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat mewaspadai potensi penyebaran DBD. Untuk itu, masyarakat harus secara rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah," ujarnya melansir Antara, Sabtu (13/11).
Hingga saat ini di Gunungkidul belum ada peningkatan kasus DBD.
Walau begitu, pihaknya tetap mewaspadai lonjakan kasus tersebut.
Dewi berharap, masyarakat tidak menggunakan fogging jadi opsi utama mencegah DBD.
Karena, efeknya hanya membasmi nyamuk dewasa.
Sedangkan, jentik-jentik nyamuk masih hidup.
Jika harus fogging, perlu penelitian epidemiologi (PE) oleh Puskesmas setempat.
PE untuk memastikan tingginya potensi penyebaran DBD sebelum di-fogging.
"Jentik tetap tumbuh jadi nyamuk, dan berpotensi membawa penyakit DBD," katanya.
Pencegahan utama yaitu memantau jentik berkala, 3M Plus, dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Kami dari (Dinas) Kesehatan juga tetap siap untuk penanganannya, termasuk obat-obatan yang dibutuhkan," kata Dewi.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Gunungkidul, Diah Prasetyorini mengatakan, sejak September, kasus DBD mulai mengalami peningkatan.
Oktober lalu, tercatat 15 kasus DBD baru.
"Kami meminta warga menggalakkan program Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Lewat gerakan tersebut harapannya angka jentik nyamuk bisa ditekan," ujar Diah. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News