GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas vulkanik Merapi terjadi 47 kali gempa guguran pada Kamis (11/11) pagi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan 47 gempa guguran itu terjadi pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
47 gempa guguran itu tercatat dengan amplitudo 3 sampai 12 mm, dan durasi 23 sampai 106,7 detik.
Dalam periode itu juga terjadi 17 kali hembusan dengan amplitudo 3 hingga 5 mm, dan memiliki durasi 14,2 sampai 22 detik.
Lalu untuk tektonik jauh sebanyak 1 kali dengan amplitudo 2 mm, dan durasi 40,5 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara serta barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Hanik mengimbau agar warga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
“Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News