Telusuri Siswa yang Belum Divaksin, Binda DIY Hadapi Kendala Ini

09 November 2021 09:30

GenPI.co Jogja - Koordinator Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Adi Riyanto berharap orang tua atau wali siswa mengajak anaknya untuk mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 massal.

"Ya memang kita berharap, kita minta orang tua termasuk anaknya bisa ikut vaksin, karena kalau menunggu vaksin nusantara itu kan masih lama," ujarnya saat meninjau vaksinasi pelajar di SMP Insan Cendekia Yogyakarta di Kabupaten Sleman, melansir Antara, Selasa (9/11).

Adi menanggapi hal itu, usai mendengar jika masih ada pelajar yang belum divaksin karena alasan masih menunggu vaksin Nusantara.

BACA JUGA:  Ancaman Bencana di Akhir Tahun, Sleman Waspada Banjir Lahar

Hal itu diakuinya menjadi kendala dalam program vaksinasi COVID-19 massal untuk pelajar di beberapa sekolah di DIY.

Ia pun mengaku tidak berhenti untuk membujuk orang tua bersama anaknya ikut vaksinasi COVID-19.

BACA JUGA:  Binda DIY Gelar Vaksinasi Massal, Targetkan Warga Belum Vaksinasi

Karena, lanjutnya, vaksin Sinovac terbukti aman dan tidak berdampak buruk bagi tubuh.

"Dampak vaksin itu tidak ada di masyarakat, maksudnya vaksin Sinovac itu aman, tidak ada KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi) berat, tidak sampai kemudian pusing berhari hari ataupun sakit, saya pikir nol koma nol persen, karena rata-rata hanya dua sampai tiga orang tua," jelasnya.

BACA JUGA:  Maksimalkan PTM, Binda DIY Sisir Pelajar yang Belum Divaksin

Ia juga menegaskan, jenis vaksin yang disuntikkan dalam vaksinasi massal yang diperuntukkan untuk pelajar yaitu Sinovac.

Sementara, vaksin yang diberikan untuk masyarakat umum yaitu jenis vaksin lain.

"Vaksin untuk pelajar adalah Sinovac, tidak boleh yang lain. Kalau AstraZeneca maupun Moderna, harus 18 tahun ke atas,” paparnya.

“Dan hari ini target 200 sasaran dengan vaksin Sinovac dosis pertama, untuk siswa dan dari beberapa pondok pesantren 70 persen, sisanya masyarakat," tambahnya.

Ia juga memaparkan, vaksinasi akan mempengaruhi kekebalan imunitas dan menyebabkan tubuh tidak gampang tertular.

Meski begitu, ia menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah COVID-19.

"Karena kadang-kadang masyarakat sudah lemah dalam prokes, bahkan susah diatur, memang sekarang ini prokes agak melemah,” ujarnya.

“Makanya, masyarakat harus disosialisasi kembali jangan sampai terjadi gelombang ketiga, sia-sia kalau terjadi gelombang tiga, karena sudah kita jaga terus," sambungnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA