Waspada! Kasus COVID-19 Kota Yogyakarta Naik di Awal November

06 November 2021 06:30

GenPI.co Jogja - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mewaspadai grafik kasus aktif di kotanya.

Pada awal November, kasus di Kota Yogyakarta merangkak naik, walau masih terkendali.

“Pada awal November ini, dari sisi pertumbuhan kasus memang ada sedikit kenaikan dibanding September dan Oktober yang grafiknya cenderung turun,” ujarnya melansir Antara, Sabtu (6/11).

BACA JUGA:  MCP KPK Rendah, Walikota Yogyakarta Minta OPD Perbaiki Kinerja

Pertumbuhan kasus COVID-19 di awal November kembali menyentuh lebih dari lima kasus per hari dengan jumlah pasien sembuh lebih sedikit.

Sedangkan pada September dan Oktober, jumlah kasus COVID-19 yang baru lebih sedikit dibanding jumlah pasien sembuh.

BACA JUGA:  Studi Banding ke Kota Yogyakarta, Ini Misi Bupati Musi Rawas

Sehingga, menurutnya, grafik kasus aktif COVID-19 pun cenderung turun.

“Pada akhir Oktober, jumlah kasus baru di bawah lima kasus per hari. Tetapi, awal November naik menjadi lebih dari lima,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Satgas Kota Yogyakarta Bakal Tes Antigen Acak Siswa dan Guru

Heroe mengungkapkan, kenaikan kasus aktif di Kota Yogyakarta terlihat dari jumlah pasien yang menjalani perawatan.

Baik itu di rumah sakit, selter, maupun isolasi mandir, lanjutnya, dalam lima hari terakhir juga terjadi kenaikan, dari 43 pasien menjadi 55 pasien.

Kajian epidemiologi pada awal November, ungkapnya, juga menunjukkan adanya satu kelurahan yang naik status ke zona oranye.

“Sebelumnya, tidak ada kelurahan yang masuk ke zona oranye,” ungkapnya.

Meski demikian, jumlah kelurahan yang berada di zona hijau mengalami kenaikan dari sebelumnya.

Setidaknya, dari 14 kelurahan menjadi 22 kelurahan dan 22 kelurahan lain berada di zona kuning.

“Penanganan di Posko PPKM mikro juga menunjukkan penambahan RT yang memiliki kasus aktif. Pekan sebelumnya 17 RT sekarang menjadi 19 RT,” tuturnya.

Heroe menyebut, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang ditemukan di Kota Yogyakarta biasanya berasal dari kontak erat pasien.

Tetapi, banyak juga pasien yang tidak mengetahui asal mula ia tertular.

“Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada temuan klaster kasus. Mudah-mudahan tidak ditemukan,” harapnya.

Karena itu, Heroe berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik di semua aktivitas yang mereka lakukan.

Menurutnya, jika tidak memiliki keperluan sangat mendesak, lebih baik menunda perjalanan terutama ke luar kota.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menekan pertumbuhan kasus agar jangan sampai terus berkembang, apalagi dalam beberapa pekan terakhir wisata di Yogyakarta sangat ramai,” tutupnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA