GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung merapi alami 33 kali gempa guguran pada Kamis (4/11).
Kepala BPPTKG Hanik Huamida mengatakan gempa guguran itu dengan amplitudo 3 sampai 25 mm, dan durasi 22,6 sampai 110,7 detik.
Selain itu, pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB ini, juga tercatat 4 kali hembusan dengan amplitudo 3 hingga 4 mm, dan durasi 10,6 sampai 16,9 detik.
Lalu untuk hybrid atau fase banyak terjadi 4 kali dengan amplitudo 3 hingga 6 mm, dan durasi 7 sampai 10,8 detik.
BPPTKG juga mencatat terjadi 5 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 sampai 13 mm,dan durasi 33,3 hingga 48 detik.
Hanik mengatakan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan serta barat daya.
Hanik mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan aktivitas di daerah bahaya radius lima kilometer dari puncak.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” ucapnya.
Masyarakat juga supaya mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
“Waspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News