Pemkab Bantul Gencarkan Bantul Bersih Sampah 2025 dengan Cara Ini

04 November 2021 06:30

GenPI.co Jogja - Pemerintah Kabupaten Bantul saat ini sedang menggencarkan gerakan “Bantul Bersih Sampah 2025.”

Karena itu, pemkab meluncurkan model pengelolaan sampah berbasis badan usaha milik kelurahan atau desa (BUM-Kal) di Aula Kelurahan Potorono, Kecamatan Banguntapan, Rabu (3/11).

"Dalam upaya mewujudkan model pengelolaan sampah berbasis BUM-Kal tersebut Pemkab bersinergi dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam pendampingan kepada masyarakat dan kelompok bank sampah," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih di Bantul, melansir Antara (4/11).

BACA JUGA:  Bantu Pengelolaan Sampah, Tim UNY Lolos Top 120 Innovillage 2021

Menurutnya, sampah di Bantul masih menjadi masalah yang serius.

Karena itu, pihaknya pun menggalakkan model pengelolaan sampah berbasis BUM-Kal.

BACA JUGA:  Bersih Sampah di Parangtritis, Bupati Bantul Beri Pesan ke Santri

Bahkan, data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul menunjukkan potensi timbunan sampah di wilayah tersebut mencapai 400 ton per hari.

Padahal, kemampuan pengelolaan sampah per harinya hanya 100 ton.

BACA JUGA:  Waduh, Bantul Hasilkan 400 Ton Sampah per Hari

"Pada tahun ini kenaikan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan cukup signifikan, sehingga permasalahan sampah ini sangat mendesak untuk ditangani," ungkapnya.

Ia menyebut, saat ini sampah masih menjadi persoalan.

Ditambah, masih banyak masyarakat yang belum memilah sampah dan penyedia jasa pengelolaan sampah yang hanya mengangkut tanpa memilah dan mengolahnya.

"Masalah ini semakin diperumit dengan kapasitas daya tampung TPST Piyungan yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas namun masih tetap digunakan. Sehingga sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama, agar tidak menimbulkan pencemaran, gangguan kesehatan dan estetika," paparnya.

Karena itu, dirinya mendorong masyarakat untuk mulai memilih, memilah, dan mengolah sampah.

“Jangan sampai masalah sampah ini menurun ke anak cucu kita,” serunya.

Ia berharap pengelolaan sampah berbasis BUM-Kal di Kelurahan Potorono akan berhasil.

Sehingga, nantinya bisa menjadi pilot project di kelurahan lain.

Dirinya juga berharap warga Bantul menerapkan budaya baru mengolah sampah.

"Setiap warga Bantul mulai hari ini sudah harus meningkatkan budaya baru dalam mengolah sampah yakni sejak dari tingkat rumah tangga untuk membiasakan memilah sampah," imbaunya.

Untuk mendukung gerakan Bantul Bersih Sampah 2025, Pemkab Bantul juga memberikan insentif untuk kelurahan dengan indikator pengelolaan sampah yang memiliki bobot 20 persen dari total penilaian.

"Dengan demikian, diharapkan seluruh kelurahan di Bantul akan bahu-membahu mempersiapkan seluruh indikator penilaian sehingga target Bantul Bersih Sampah dapat terwujud," tutupnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA