Perluas Layanan, RS Pratama Gunakan Lahan Pasar Ciptomulyoa

03 November 2021 23:00

GenPI.co Jogja - Direktur Rumah Sakit (RS) Pratama, Arif Haritono, mengaku pihaknya tengah mempersiapkan pengembangan daya muat layanan, baik medis maupun kebutuhan parkir kendaraan.

Namun, untuk parkir kendaraan akan memanfaatkan lahan Pasar Ciptomulyo, yang berada di sisi barat rumah sakit.

“Pada tahun ini, kami sedang menyelesaikan penyusunan master plan untuk pengembangan kapasitas layanan ini,” ujar Arif di Yogyakarta, seperti melansir Antara, Rabu (3/11).

BACA JUGA:  Tidak Lolos Skrining, 13 Bus Dilarang Masuk Kota Yogyakarta

Arif mengungkapan lahan yang akan digunakan rumah sakit milik Pemerintah Kota Yogyakarta itu mencapai 1.800 meter persegi.

Dengan rincian, 1.000 meter persegi untuk lahan parkir dan 800 meter persegi untuk gedung layanan kesehatan.

BACA JUGA:  Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta Gelar Job Fair, Ada 2.893 Loker

Namun, lahan yang digunakan saat ini masih digunakan pedagang batu alam dan bahan bangunan di Pasar Ciptomulyo.

Pengembangan kapasitas layanan RS Pratama, menurutnya sudah sangat dibutuhkan.

BACA JUGA:  MCP KPK Rendah, Walikota Yogyakarta Minta OPD Perbaiki Kinerja

Ini karena, jumlah pasien semakin bertambah, sedangkan kapasitas ruangan yang ada saat ini sangat terbatas.

Begitu juga dengan kebutuhan lahan parkir.

“Bangunan utama rumah sakit memang memiliki basement untuk parkir, tetapi lebih banyak digunakan oleh karyawan. Sedangkan pasien memanfaatkan parkir di halaman yang kapasitasnya terbatas,” terangnya.

Sedangkan halaman rumah sakit hanya mampu menampung 50-100 unit sepeda motor dan kurang dari 20 kendaraan roda empat.

“Saat terjadi lonjakan kasus COVID-19 lalu, kapasitas ruangan rumah sakit tidak memenuhi. Lahan parkir juga penuh sesak, sehingga pasien parkir di tepi jalan yang mengganggu lalu lintas,” keluhnya.

Untuk kapasitas ruang pelayanan juga perlu dikembangkan.

Sehingga, nantinya layanan akan terbagi untuk pasien infeksius dan noninfeksius.

“Gedung baru nanti akan terkoneksi dengan gedung lama. Bisa untuk layanan rawat jalan atau rawat inap,” katanya.

Dirinya berharap, rencana induk pengembangan rumah sakit yang mengusung konsep green hospita itu bisa diselesaikan.

Sehingga, proses pengembangan berjalan sesuai rencana.

“Pada 2022 diharapkan ada penataan pedagang yang saat ini menempati lahan pasar, dan pada 2023 bisa dilakukan pembangunan fisiknya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengatakan, para pedagang di Pasar Ciptomulyo tidak lagi diminta membayar retribusi.

Kini, Pemkot Yogyakarta hanya mendata 29 pasar dari semula 30 pasar di kota itu.

Sedangkan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengamini, lahan pasar memang akan digunakan untuk mengembangkan RS Pratama.

“Tanahnya adalah tanah Keraton Yogyakarta dan sudah diizinkan karena memang dibutuhkan untuk perluasan parkir dan pengembangan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Di sisi lain, salah satu pedang di Pasar Ciptomulyo, Harniati mengaku sudah lama menerima informasi pemanfaatan lahan pasar untuk pengembangan RS Pratama.

Tapi, hingga saat ini belum ada kejelasan atau sosialisasi dari Pemkot Yogyakarta.

“Sejak awal tahun sampai sekarang, kami pun belum diminta membayar retribusi,” katanya.

Ia menyebut, dirinya akan tetap berjualan selama tidak ada pemberitahuan apapun dari Pemkot Yogyakarta.

Namun, dirinya khawatir jika sewaktu-waktu diminta meninggalkan lokasi usahanya dengan alasan tidak membayar retribusi.

“Memulai usaha di tempat baru juga sulit untuk saat seperti sekarang,” katanya. (Ant) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA