Kemenkeu RI Sowan Ke Sri Sultan HB X, Apa yang Dibahas?

01 November 2021 17:30

GenPI.co Jogja - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menerima kunjungan dari Kementerian Keuangan RI di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta (1/11).

Dalam kunjungan itu, Kemenkeu mendukung penuh kelanjutan proyek Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kamijoro.

Menurut Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI, Bramantyo Isdijoso, Sri Sultan menyambut baik dukungan yang disampaikan pihaknya.

BACA JUGA:  Sultan HB X Sebut Ekonomi di Yogyakarta Mulai Tumbuh Positif

Ia mengungkapkan, DIY sebelumnya mendapatkan fasilitas dari Kemenkeu untuk menyelesaikan proyek TPST Piyungan dan proyek air SPAM Kamijoro.

Namun, proyek tersebut sempat tersendat karena pembebasan lahan.

BACA JUGA:  Wisata Menggeliat, Sri Sultan HB X Minta Prokes Diawasi Ketat

Setelah pandemi COVID-19 mulai mereda, pihaknya pun berharap proyek ini bisa berjalan lagi.

Bramantyo menyebut, saat ini yang terpenting yaitu kebutuhan air di masyarakat tercukupi dengan baik dalam segi kualitas.

BACA JUGA:  Sri Sultan HB X Minta Kasus COVID-19 di Sekolah Ditangani Cepat

Ia menganggap, pengelolaan sampah dan air sangat penting untuk mencegah stunting.

“Jangan sampai makin banyak stuntingnya karena stunting salah satu sumbernya adalah air. Jadi air apabila tidak terurus maka imbasnya adalah stunting. Stunting adalah masalah bagi generasi masa depan bangsa,” ungkap Bramantyo.

Sedangkan mengenai proyek TPST Piyungan, pihaknya telah menerima rencana penanganan dan pembangunan dari Pemprov DIY.

Terkait dengan masalah yang dihadapi TPST Piyungan, ia menyebut, Kemenkeu akan menerjunkan tim asistensi untuk membantu Pemprov DIY.

“Nanti terkait permasalahan yang ada, kita kan sama-sama mencari solusi untuk persoalan-persoalan disana. Nanti kita kerjasamakan juga dengan Bantul, Sleman, Kota Jogja nya sendiri itu. Insya Allah dengan begitu dari daerah sendiri juga banyak mendapatkan solusi,” jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya menetapkan jumlah alokasi anggaran untuk TPST Piyungan, karena rancangan tersebut sudah masuk ke Kemenkeu.

Pihaknya juga menyepakati pembebasan lahan sesuai kesepakatan tiga daerah yaitu, Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.

Ketiganya menjadi penghasil utama sampah rumah tangga yang memanfaatkan TPST Piyungan.

“Diperkirakan untuk mulainya kira-kira untuk proses penyiapannya Desember 2021 sudah mulai nanti. Kemudian berproses biasanya bisa setahun mulai proses pengadaan di 2024 dan mudah-mudahan pertengahan 2024 sudah bisa dimulai konstruksi, karena kita juga ngajak swasta untuk pendanaan,” kata Bramantyo.

Ia juga menyebut, keputusan pemerintah pusat membantu mengurus proyek ini karena ingin mengambil tanggung jawab daerah.

"Saya masih berharap Pemda punya peralatan dan perangkat manajemen sistem yang lebih baik untuk menangani sampah kedepannya," tutupnya. (Jogjaprov)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA