GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Merapi alami 10 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1,8 kilometer, Minggu (31/10) pagi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan 10 guguran lava pijar itu terjadi pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
“10 kali guguran lava pijar mengarah ke barat daya,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/10).
Dalam periode pengamatan itu juga tercatat 43 gempa guguran dengan aamplitudo 3 sampai 32 mm, dan durasi antara 32,2 sampai 132,8 detik.
Sedangkan hembusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3 hingga 9 mm, dan durasi 13,7 hingga 27,7 detik.
Sementara untuk gempa hybrid atau fase banyak terjadi 1 kali dengan amplitudo 3 mm, dan durasi 8,2 detik.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara serta barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News