GenPI.co Jogja - Warga yang memiliki usaha di sisi selatan Jembatan Tungkak, Kota Yogyakarta, berharap tidak digusur akibat penataan bantaran Sungai Code.
Namun, mereka siap jika ikut ditata dan ditempatkan di tempat yang layak.
“Kami berharap tidak digusur semena-mena tetapi ada solusi dari pemerintah daerah bagaimana langkah terbaiknya,” ujar Paiman, warga yang terdampak penataan Sungai Code di Yogyakarta, seperti melansir Antara, Jumat (29/10).
Ia mengaku sudah tiga tahun menjalankan usaha warung di bantaran Sungai Code.
Warga, menurutnya, justru mendukung penataan jika keberadaan warung-warung di bantaran Sungai tersebut terlihat kumuh.
“Tetapi, kami berharap tidak digusur semena-mena. Kami mau, kok, ditata. Diberi tempat yang layak jika memang kawasan ini terlihat kumuh dan akan ditertibkan atau ditata,” harapnya.
Setidaknya, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) sudah melayangkan tiga kali surat peringatan mengenai rencana penertiban di bantaran sungai.
BBWSO meminta warga membongkar bangunan di bantaran sungai.
Jika masih ada bangunan di bantaran sungai, alat berat akan diturunkan 27-28 Oktober 2021.
“Sudah ada pertemuan lanjutan. Penertiban bangunan diundur hingga bulan depan,” ujarnya.
Meski begitu, Paiman mengaku tidak menerima bantuan dana dari pembongkaran bangunan tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News