GenPI.co Jogja - Kasus penularan COVID-19 yang beberapa waktu terakhir muncul di sejumlah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diminta Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk ditangani dengan cepat, sehingga tidak menjadi klaster.
"Yang penting cepat ditangani, untuk tidak jadi klaster," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, seperti melansir Antara, Kamis (28/10).
Menurutnya, kasus penularan COVID-19 seperti yang muncul di SMPN 2 Pakem, Sleman serta di SDN Sukoharjo dan SMKN 1 Sedayu, Bantul, bukan terjadi akibat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), melainkan disebabkan saat siswa beraktivitas di luar sekolah.
"Bukan dari sekolah ya, tapi memang dari luar, terbawa (ke sekolah)," tuturnya.
Karena itu, menurutnya solusi terbaik yaitu dengan meminta siswa yang positif COVID-19 melakukan isolasi di rumah.
Sri Sultan pun lebih memilih untuk melanjutkan pelaksanaan PTM, karena ia melihat hal tersebut bukan disebabkan dari klaster sekolah.
Ditambah, saat ini sekolah beserta pemerintah daerah sedang berusaha optimal untuk mengejar target capaian vaksinasi COVID-19.
"Saya kira sekolah, pemda, sudah maksimal. Dalam arti tidak hanya vaksin, tapi kan sekolah sudah mempersiapkan. Perlu dilihat apakah OTG itu dari luar atau dari sekolah. Kalau dari sekolah ya di-close, kalau dari luar ya bagaimana diisolasi. Tapi kan rata-rata dari luar," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya memastikan, seluruh sekolah berbagai jenjang di DIY telah memahami dan mematuhi ketentuan pelaksanaan PTM terbatas.
Walau begitu, Didik mengatakan akan mengevaluasi pelaksanaan PTM di lima kabupaten/kota di DIY.
"Tentunya kita gunakan sebagai evaluasi. Apakah kita harus memperketat protokol kesehatan di sekolah, itu kita lakukan," imbuhnya
Selain itu, lanjutnya, Disdikpora DIY juga bakal melakukan tes COVID-19 kepada siswa secara acak.
"Bergiliran, secara acak. Pengambilan sampel mungkin 10 persen dari jumlah siswa," tutupnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News