Walwali Yogyakarta Ingatkan KTB Hal Ini saat Hadapi Bencana

25 Oktober 2021 13:30

GenPI.co Jogja - Untuk mengantisipasi terjadinya bencana di tengah masyarakat dan tahu apa yang harus dilakukan, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengingatkan perlunya pelatihan kesiapsiagaan bencana.

“Jangan sampai ketika terjadi bencana jalur evakuasi dan jalur pertolongan terhambat oleh aktivitas masyarakat seperti parkir di tepi jalan yang mengganggu lewatnya mobil yang akan melakukan tindakan kegawatdaruratan,” ujarnya dalam pembukaan pelatihan penggulangan bencana oleh Kampung Tangguh Bencana (KTB) Rintisan Desa Purkowinanti, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, di area parkir Hotel Jambu Luwuk, Minggu (24/10).

“Misal ada mobil pemadam kebakaran mau masuk lokasi tapi akses jalan ke lokasi terhambat oleh parkir kendaraan atau pohon perindang yang menjulang ke jalanan. Hal itu akan menjadi kontra produktif upaya penyelamatan dalam penanggulangan kebencanaan,” lanjutnya.

BACA JUGA:  Wawali Yogyakarta Ajak Ormas Ingatkan Masyarakat Jalankan Prokes

Melihat hal tersebut, lanjutnya, KTB perlu membuat peta jalur evakuasi dalam melakukan mitigasi bencana yang disesuaikan dengan karakter tiap bencana.

Ia pun berharap, dengan adanya peta jalur evakuasi, maka tujuan mitigasi bencana untuk mengurangi jumlah jiwa dan harta bisa terpenuhi.

BACA JUGA:  BNPB Gelar Simulasi Mitigasi Kebakaran di Rutan Bantul

Selain itu, ia juga mengapresiasi, peran luar biasa KTB dalam penanganan COVID-19 selama pandemi.

Karena itu, ia juga berharap agar KTB terus berkiprah sebagai garda terdepan dalam kebencanaan dan sebagai contoh dalam penerapan protokol kesehatan.

BACA JUGA:  Petugas Rutan Wates Asah Kemampuan Penanganan Kebakaran

“KTB hendaknya bisa lebih berperan melalui pembudayaan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penularan COVID-19,” imbuh Heroe yang saat itu juga memimpin apel pengukuhan KTB dan menyerahkan SK KTB.

Sementara itu, Mantri Pamong Praja Pakualaman, Cahyo Wijayanto, melaporkan jika KTB Purwokinanti merupakan KTB ke empat atau yang terakhir di Kelurahan Purwokinanti.

“Dengan memiliki 4 KTB diharapkan di Kelurahan Purwokinanti bisa segera menyiapkan peta rawan bencana yang akan memudahkan akses keluar dan masuk bila terjadi bencana,” tutur Cahyo

Cahyo juga menjelaskan, dengan pelatihan ini, ia berharap jika jiwa tanggap dan tangguh dalam mengantisipasi bencana dapat tumbuh di dalam masyarakat.

Selain itu, ia juga ingin membangun komunikasi dan jejaring dengan sesama KTB, kampung pantib satuan relawan kebakaran, Tagana dan PMI yang lain agar bisa saling sinergi dan bekerjasama.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Ririk Banowati menegaskan jika keberadaan KTB sangat dibutuhkan di tengah masyarakat.

Karena itu, ia pun berharap terbentuknya KTB juga terus dilakukan di kampung-kampung lainnya.

“Kami mengapresiasi warga yang dengan sukarela turut serta dalam kegiatan KTB dan mengabdikan dirinya sebagai relawan kebencanaan. Mengingat pentingnya keberadaan KTB di kampung maka kami berharap di setiap kampung bisa ditumbuhkan KTB dan ditingkatkan kapasitas sumber dayanya agar menjadi KTB unggul yang berkesinambungan,’ ungkap Ririk.

Ririk juga menjelaskan, jika ragam keterampilan dalam penanggulangan bencana sangatlah beragam, oleh karena itu perlunya dibuat program pelatihan secara berkala, agar potensi sumber daya manusianya lebih meningkat dan memiliki sertifikasi keahlian.

Setelah dilakukan pelatihan dilanjutkan dengan apel pengukuhan KTB oleh Wakil Walikota Yogyakarta dan penyerahan SK KTB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA