Wawali Yogyakarta ingin Sinergikan Kegiatan Masyarakat di Kampung

25 Oktober 2021 03:00

GenPI.co Jogja - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemerintah Kota Yogyakarta, kembali mendeklarasikan kampung panca tetib (pantib) yang ke 98 di Kampung Giwangan, Kecamatan Umbulharjo.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengimbau agar masyarakat Kampung Giwangan tetap waspada dan protokol kesehatan secara ketat agar tidak terjadi kenaikan kasus COVID-19.

“Meski kita telah berada pada PPKM level 2 namun jangan abai tapi justru perketat prokes agar virus tersebut lenyap,” kata Heroe saat hadir untuk menyerahkan dan menandatangani komitmen warga mengenai kampung pantib di Kampung Giwangan, Sabtu (23/10).

BACA JUGA:  Wawali Kota Yogyakarta Jajal Motor Listrik Gesits, Ini Harapannya

Selain itu, ia juga sedang mengupayakan kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat kampung seperti, kampung pantib, kampung tangguh bencana, satuan relawan kebakaran atau satlakar, PMI, Tagana, dapat disinergikan satu sama lain. 

“Melalui sinergitas di tingkat kampung diharapkan para relawan dapat lebih intensif dalam berkomunikasi dan bekerjasama yang saling mengisi dan melengkapi satu sama lain,” tuturnya.

BACA JUGA:  Wawali Yogya Ajak Seniman dan Budayawan Manfaatkan Media Sosial

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Marwoto Hadi, mengapresiasi kegiatan warga Kampung Giwangan dan menyampaikan terima kasih pada warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan kampung pantib saat pandemi melanda.

“Kegiatan ini merupakan partisipasi masyarakat yang didampingi Satpol-PP dalam upaya membangun budaya tertib dalam keseharian di masyarakat,” tutur Marwoto.

BACA JUGA:  Vaksinasi Covid-19, Wawali Yogyakarta Sampaikan Hal Penting

Marwoto juga menyampaikan, kegiatan berbasis masyarakat akan terkendala apabila komitmen masyarakat masih lemah dan komunikasi dengan pemerintah terputus.

Menurutnya, melemahnya komitmen bisa disebabkan karena kegiatan di masyarakat dianggap sebagai beban, sedangkan putusnya komunikasi disebabkan karena terhentinya dukungan fasilitasi dari pemerintah.

“Kesadaran individu, keluarga dan masyarakat untuk bersama membangun perilaku tertib agar menjadi sebuah budaya yang menjadikan kawasan tinggalnya sebagai hunian yang aman, nyaman dan asri,” ungkapnya.

Sedangkan Koordinator Forum Kampung Pantib, Budi Sulistyo menjelaskan, warganya memiiliki tanggung jawab dalam membangun budaya tertib seperti kegiatan merawat fasilitas jalan, sosial, lingkungan, usaha, dan bangunan.

“Kami ingin giatkan kembali kegiatan jam belajar masyarakat dan mewujudkan kampung baca,” katanya.

Selain itu, Budi juga berharap, di wilayahnya dapat dibangun tetenger yang menggambarkan perjuangan Brigjen Sarjono dalam perang kemerdekaan.

Menurutnya, dibangunnya tetenger dimaksudkan agar nilai-nilai perjuangannya dapat diwarisi dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA