GenPI.co Jogja - Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung Merapi alami 38 kali gempa guguran pada Minggu (24/10).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya mengatakan gempa guguran itu tercatat pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Gempa guguran itu tercatat dengan amplitudo 3 sampai 18 milimeter dengan durasi 21,2 sampai 122,1 detik.
Kemudian sebanyak 3 kali hembusan dengan amplitudo 4 sampai 6 mm, dan durasi 15,4 sampai 33,1 detik.
Sedangkan untuk hybrid atau fase banyak terjadi 7 kali dengan amplitudo 3 hingga 11 milimeter dan memiliki durasi antara 5,4 sampai 8,1 detik.
Dalam periode pengataman itu juga tercatat terjadi 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 31 mm, dan durasi 9,7 detik.
Terjadi pula 5 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 sampai 49 mm, dan durasi 31,4 hingga 88,9 detik.
Hanik mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan aktivitas di daerah bahaya radius lima kilometer dari puncak.
Hanik mengatakan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan serta barat daya.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News