GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Merapi alami guguran lava sejauh 2 kilometer pada Kamis (21/10) pagi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB teramati guguran lava sebanyak 12 kali.
“12 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya,” katanya dalam keterangannya, Kamis (21/10).
Sedangkan secara visual gunung terlihat secara jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 75 hingga 100 meter di atas puncak kawah.
Sementara untuk kegempaan, terjadi gempa guguran sebanyak 62 kali amplitudo 3 sampai 24 milimeter dengan durasi 33,6 sampai 186,2 detik.
Kemudian untuk hembusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 9 milimter dan durasi 23,1 detik.
Lalu untuk hybrid atau fase banyak sebanyak 1 kali dengan amplitudo 5 milimeter dan durasi 9,4 detik.
Hanik mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu juga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News