GenPI.co Jogja - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi teramati mengalami lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer pada Senin (18/10).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan lima guguran lava pijar tersebut mengarah ke barat daya.
“Periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, teramati 5 kali guguran lava pijar,” katanya dalam keterangannya, Senin (18/10).
Dalam pengamatan secara visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG juga menyebut dalam periode itu pula, terjadi 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 12 milikmeter dengan durasi 20 sampai 142 detik.
Sedangkan hembusan terjadi 4 kali dengan amplituodo 5 sampai 8 milimeter dan durasi 32 sampai 46 detik.
Kemudian untuk gempa low frekuensi tereman sebanyak 2 kali dengan amplitude 11 sampai 22 milimeter dan durasi 6 detik.
Sedangkan gempa fase banyak terjadi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 3 sampai 12 milimeter dan durasi 5 sampai 9 detik.
Adapun untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Ketika terjadi lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Tingkat aktivitas Merapi saat ini di level III atau Siaga,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News