GenPI.co Jogja - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Gunung Merapi alami 7 kali guguran lava pijar pada Kamis (14/10) pagi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan 7 guguran lava pijar itu teramati pada periode pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
“Guguran lava pijar 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter arah ke barat daya,” katanya dalam keterangannya pada Kamis (14/10) pagi.
Hanik menyebut untuk gempa guguran terjadi sebanyak 53 kali, dengan amplitudo 3 sampai 18 mm dan durasi 25 hingga 126 detik.
Sementara untuk hembusan sebanyak 3 kali dengan amplitudo 5 sampai 7 mm, durasi antara 25 samapi 27 detik.
Kemudian untuk hybrid atau fase banyak teramati sebanyak 48 kali dengan amplitudo 3 hingga 11 mm, dan durasi antara 5 sampai 9 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
Kemudian juga sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan aktivitas di daerah bahaya radius lima kilometer dari puncak.
Hanik mengatakan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan serta barat daya.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News