GenPI.co Jogja - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasakan efek dari fenomena kulminasi Matahari yang diprakirakan hingga Jumat (15/10) mendatang.
Kulminasi merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi tertinggi di langit atau tegak lurus dengan lintang pengamat.
Kulminasi utama juga disebut dengan hari tanpa bayangan.
Kepala Stasiun Klimatologi Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut ada beberapa dampak fenomena ini, seperti bayangan benda yang tegak akan terlihat hilang karena tertumpuk benda itu sendiri.
Kemudian suhu udara meningkat menjadi sekitar 33 Celcius dengan kelembaban udara rendah yakni 40 sampai 50 persen.
“Cuaca terasa panas hingga beberapa hari pascakulminasi utama,” katanya, Rabu (13/10).
Reni menyebut prakiraan dampaknya mulai 11 Oktober hingga 15 Oktober mendatang.
“Secara gerak semu, setelah Matahari semakin bergerak ke selatan maka akan semakin berkurang suhu maksimum yang dirasakan,” ujarnya.
Reni pun mengimbau agar warga memakai pelindung surya untuk mengurangi sengatan Matahari ketika beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu juga membawa bekal atau minum cukup untuk menghindari dehidrasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News