3 Alasan Penting Mengapa Diet Media Sosial Itu Perlu

04 Oktober 2021 15:30

GenPI.co Jogja - Media sosial adalah salah satu cara menjaga silaturahmi. Tapi, siapa sangka media sosial mampu menimbulkan efek candu?

Bila sudah kecanduan, tanpa disadari ia akan menghabiskan banyak waktunya bermain media sosial.

Jika merasa media sosial telah menguras waktu dan pikiran, itulah saat yang tepat untuk diet.

BACA JUGA:  Vaksin Covid-19 Turunkan Masalah Kesehatan Mental

Memang butuh upaya ekstra untuk diet media sosial. Tapi keberhasilan diet media sosial akan membuat hidup jadi lebih baik dan teratur dibanding sebelumnya.

Berikut tiga alasan penting untuk diet media sosial:

BACA JUGA:  Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Anak saat Pandemi

1. Menjaga kesehatan mental

Intensitas penggunaan media sosial berbanding lurus dengan tingkat stres. Tekanan atau stress yang berlebih dapat mempengaruhi kesehatan mental.

BACA JUGA:  Wawali Yogya Ajak Seniman dan Budayawan Manfaatkan Media Sosial

Berdasarkan hasil penelitian BMC Public Health, internet berlebih berdampak buruk bagi mental anak usia sekitar 10 tahun.

Dampak media sosial akan semakin parah menyerang mental jika dalam penggunaannya tidak didampingi orang dewasa.

Dampak ini akan dirasakan ketika anak telah tumbuh dewasa.

Media sosial mampu mendikte standar hidup, baik dalam hal kesuksesan, gaya hidup, penampilan dan banyak lagi lainnya.

Akibatnya, kehidupan pecandu media sosial acap kali tak realistis.

2. Terhindar dari sikap asosial

Kecanduan media sosial dapat membuat seseorang lupa bila manusia adalah mahluk sosial.

Pecandu media sosial kerap lupa bila dirinya perlu memprioritaskan hubungan atau interaksi yang terjadi di “dunia nyata”.

Akibat kecanduan media sosial, interaksi sosial yang sehat dapat terkikis kualitas dan kuantitasnya.

Ketua tim peneliti dari College of Engineering Nels Oscar mengungkapkan, media sosial bersifat instan, menjangkau jutaan orang sekaligus, dan memengaruhi perilaku seseorang.

Contoh kecil yang sering ditemui adalah mengabaikan teman atau keluarga yang ada di sekitar lantaran terlalu sibuk menekuri layar ponsel.

Apa yang dikatakan dan dilakukan oleh pecandu media sosial lebih didasarkan pada komentar dan like dari orang lain yang bahkan tidak mereka kenal.

Pecandu medsos cenderung mengesampingkan anggapan keluarga atau teman dekat di dunia nyata. Sikap abai inilah yang kemudian mendorong keretakan hubungan sosial.

Menjaga hubungan baik di media sosial memang baik, tapi kebijaksanaan menggunakan media sosial dapat menyelamatkan seseorang dari sikap asosial di kehidupan nyata.

3. Menjaga kesehatan tubuh

Selain merusak kesehatan mental, media sosial juga dapat mengganggu kesehatan fisik.

Pengguna internet aktif cenderung mengalami masalah tidur karena terlalu asyik menghabiskan waktu dengan media sosial.

Pengguna media sosial lebih cenderung meningkat gairah emosional dan kognitifnya di malam hari.

Selain itu, pancaran sinar di layar ponsel juga dapat mengganggu kualitas tidur.

Sedangkan, sebagaimana diketahui bersama, penurunan kualitas dan kuantitas tidur meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sebuah penelitian di tahun 2014 menunjukkan, itensitas pengecekan media sosial orang dewasa berumur 19-32 tahun dapat mencapai 30 kali dalam satu minggu.

Dari jumlah tersebut, 57% pengguna media sosial dilaporkan mengalami susah tidur. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA