GenPI.co Jogja - Artis senior Roy Marten menyebut satu berita digital bisa mempopulerkan maupun menghancurkan di era revolusi industri komunikasi saat ini.
Hal tersebut dikatakannya saat diskusi dengan tajuk 'Jurnalis di era Digital' yang digelar di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).
Roy Marten mencontohkan peristiwa Ferdy Sambo yang tersangkut dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J.
“Lihat peristiwa Ferdy Sambo,” kata dia yang merupakan penasehat Aliansi Jurnalis Video (AVJ) divisi hiburan ini.
Menurut Roy Marten, dalam kasus Ferdy Sambo itu ketika tidak ada digital maka pemberitaannya akan berbeda.
Selain itu, media mainstream maupun bukan pun saat ini telah tak lagi ada batasan.
Roy Marten kembali mencontohkan ketika ada salah satu stasiun televisi memilih tak memuat berita kasus Ferdy Sambo tapi ribuan media digital memuatnya.
“Industrinya memang sudah beda. Begitulah konsekuensinya,” ujarnya.
Ketum PP AJV Syaefurrahman Al Banjary menambahkan jurnalis video harus bisa menjaga kualitas tak menjadi bagian penyebar hoaks.
“Dibutuhkan akurasi dan verifikasi. Kualitas produk jurnalismenya pun akan meningkat,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News