Tips Ajari Anak Berkarakter Rendah Hati, Simak di Sini

GenPI.co Jogja - Rendah hati merupakan sifat yang sebetulnya memiliki kemampuan berlebih tapi tidak memamerkannya.

Tidak sama dengan rendah diri, rendah hati tetap membuat anak percaya diri. Lalu bagaimana mengajarkan si kecil agar rendah hati? Berikut tipsnya yang dikutip dari hellosehat.

1. Jadi contoh yang baik untuk anak

Menjadi teladan merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan rendah hati pada anak.

2. Bikin kalender rendah hati

Untuk mengembangkan karakternya, si kecil membutuhkan pengingat harian. Nah orang tia bisa menggunakan kalender bekas.

Kemudian bua judul di atas kalender itu, ‘Aku Bisa Rendah Hati Hari ini’.

3. Hindari menyalahkan orang lain

Berikan pujian pada si kecil ketika mendapatkan prestasi atau nilai yang bagus di sekolah. Tapi ketika memperoleh nilai jelek, jangan langsung memarahi atau bahkan menyalahkan gurunya.

Tindakan orang tua menyalahkan orang lain, bisa ditiru sang anak. Ajari si kecil mengevaluasi diri ketika menghadapi masalah dan damping dia.

4. Ajak si kecil untuk berbagi

Mengajari anak rendah hati juga bisa melalui saling berbagi.

5. Ajari sopan santun

Sikap rendah hati salah satu contohnya adalah sopan santun. Ajari anak dengan mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’.

6. Ajari meminta maaf

Permintaan maaf yang tulus juga merupakan contoh perilaku rendah hati.

7. Kenalkan si kecil dengan orang yang beraneka ragam

Dalam mengajari rendah hati pada anak, perkenalkan si kecil dengan orang-orang dari komunitas berbeda. Ini bisa dilakukan dengan mengajaknya ke panti asuhan hingga ke panti jompo.

8. Ajak perjalanan wisata

Ketika anak sudah usia 6 sampai 9 tahun bisa diajak untuk berpetualang di alam.

Buatlah kegiatan bersama untuk mengenali alam dan berinteraksi dengan masyarakat dari budaya yang berbeda.

9. Ajarkan interaksi yang sehat di dunia maya

Mengajari anak rendah hati di dunia maya sangat penting.

10. Bimbing untuk berdoa

Belajar rendah hati di hadapan manusia dapat dimulai dengan rendah hati di hadapan Sang Pencipta lebih dulu. (*)