Kecanduan Media Sosial? Begini Akibat dan Cara Menghentikannya

21 Oktober 2021 13:30

GenPI.co Jogja - Hampir setiap orang setidaknya memiliki minimal satu akun media sosial.

Bahkan, ada pula yang memiliki lebih dari satu media sosial hingga menjadi kecanduan dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial.

Akibatnya, akan berpengaruh pada kualitas hidup Anda.

BACA JUGA:  Manfaat Tidur Tanpa Bantal Bagus untuk Kesehatan

Mulai dari kesehatan, hubungan keluarga dan pertemanan hingga kepribadian Anda bisa saja terpengaruh akibat ketergantungan media sosial.

Jika sudah begitu, mungkin sudah ini saatnya Anda melakukan detoks media sosial.

BACA JUGA:  Manfaat Tidur Miring Top Banget untuk Kesehatan

Detoks sosial media sendiri biasanya dilakukan dengan mengurangi penggunaan, bahkan menghentikannya sama sekali.

Hal itu bisa membantu Anda melihat kembali apa yang sudah tinggalkan di kehidupan nyata.

BACA JUGA:  Wawali Yogya Ajak Seniman dan Budayawan Manfaatkan Media Sosial

Lalu, mengapa Anda memerlukan detoks media sosial?

1. Memengaruhi kesehatan mental

Penelitian dari BMC Public Health mengungkapkan, anak-anak yang berusia sekitar 10 tahun dan aktif di internet dapat berdampak negatif hingga mereka dewasa nanti.

Hal tersebut dikarenakan sedari kecil, mereka sudah terpapar dengan standar kesuksesan atau kecantikan yang begitu tinggi dan mungkin “semu” di media sosial.

Akibatnya, ketika anak-anak tersebut tumbuh dewasa, mereka merasa tidak pernah puas dengan hasil yang didapat. Hal tersebut dapat berujung pada depresi.

2. Mengurangi keintiman dalam hubungan apa pun

Menurut Ketua Tim Peneliti dari College of Engineering, Nels Oscar, media sosial bersifat sangat instan, menjangkau jutaan orang sekaligus, dan memengaruhi perilaku seseorang.

Karena itu, bermain sosial media dapat mengabaikan orang yang berada di samping Anda dan fokus untuk menatap apa yang ada di layar ponsel.

Belum lagi jika Anda berinteraksi dengan teman di media sosial.

Kelemahan media sosial sendiri yaitu keterbatasan dalam berinteraksi, yang berujung dapat menimbulkan salah paham.

Misalnya, mengunggah foto teman yang Anda anggap lucu.Padahal, bagi teman Anda, itu adalah foto memalukan.

Orang-orang yang kecanduan sosial media juga cenderung hanya melihat seberapa banyak tanggapan yang didapat ketika ia mengunggah sesuatu, ketimbang memikirkan dampaknya pada orang lain.

Akibatnya, Anda dan teman Anda bisa jadi salah paham hingga mengancam hubungan persahabatan.

3. Mengganggu kesehatan fisik

Pada tahun 2014, terdapat penelitian yang menemukan jika orang dewasa berumur 19-32 tahun cenderung lebih sering mengecek akun media sosialnya.

Frekuensi pengecekan tersebut mencapai 30 kali dalam satu minggu.

Selain itu, sebanyak 57% dari orang-orang tersebut dilaporkan mengalami masalah tidur karena ketiga hal di bawah ini:

  • Lebih sering aktif di media sosial dan jaringan internet lainnya sampai larut malam.
  • Sosial media meningkatkan gairah emosional dan kognitif lebih tinggi pada malam hari.
  • Sinar dari layar ponsel atau gadget lainnya dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.

Padahal, risiko penyakit jantung akan meningkat jika kurang tidur.

Karena itu, Anda perlu mempertimbangkan melakukan detoks media sosial agar terhindar dari dampak negatifnya.

Tips melakukan detoks media sosial

Setelah mengetahui alasan betapa pentingnya melakukan detoks media sosial, mari ketahui bagaimana tips ampuh untuk mengurangi penggunaan media sosial.

Walaupun terdengar mudah, kebiasaan ini sebenarnya cukup sulit, terlebih untuk mereka yang sudah kecanduan. Maka itu, diperlukan beberapa strategi agar Anda berhasil mencapai tujuan dari detoks sosial media.

Beberapa strategi yang mungkin dapat membantu Anda, antara lain:

  • Rencanakan untuk menjalani detoksifikasi selama 3 minggu sampai 3 bulan lebih.
  • Nonaktifkan akun media sosial Anda sementara waktu, seperti Instagram atau Facebook.
  • Hapus aplikasi media sosial dari ponsel dan gadget Anda.

Cari kegiatan lain yang dapat mengisi kekosongan Anda, seperti olahraga atau melanjutkan hobi yang tertunda.

Melakukan detoks media sosial memang sulit, apalagi jika Anda sudah kecanduan dan alasan ingin berhenti tidak datang dengan sendirinya dari kesadaran Anda.

Pada saat Anda melakukan detoks media sosial, awalnya Anda mungkin akan merasa gelisah dan terus-menerus mengecek notifikasi ponsel. Namun, jika berhasil melakukannya, Anda mungkin dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi.

Jika Anda merasa media sosial sudah mengambil alih kehidupan Anda, sudah saatnya untuk berhenti sejenak menatap layar dan beralih fokus ke realita.

Meskipun terdengar mudah untuk mengurangi penggunaan media sosial, kebiasaan ini sebenarnya cukup sulit, apa lagi bagi mereka yang sudah kecanduan.

Maka itu, diperlukan beberapa strategi agar Anda untuk detoks media sosial, berikut tipsnya:

  • Rencanakan untuk menjalani detoksifikasi selama 3 minggu sampai 3 bulan lebih.
  • Nonaktifkan akun media sosial Anda sementara waktu, seperti Instagram atau Facebook.
  • Hapus aplikasi media sosial dari ponsel dan gadget Anda.
  • Cari kegiatan lain yang dapat mengisi kekosongan Anda, seperti olahraga atau melanjutkan hobi yang tertunda.

Pada saat Anda melakukan detoks media sosial, awalnya Anda mungkin akan merasa gelisah dan terus-menerus mengecek notifikasi ponsel.

Namun, jika berhasil melakukannya, Anda mungkin dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA